Mungkin kalian banyak yang belum tahu tentang siapa itu Lolik sang legenda basket Indonesia, berikut pengalaman saya dengan rekam jejak sang Pemain Bertahan Terbaik yg selalu memperkuat Timnas Basket Indonesia dari 1998-2011.
Namanya adalah I Made “Lolik” Sudiadnyana. Lahir di: Singaraja, Bali, 16 November 1970 Adalah pria /anak basket yang baik hati. Sosok nya berbadan tegap dan kokoh dengan rambut gondrongnya, Waktu saya SMA saat Lolik masih berseragam Bhineka Sritex Solo jika ditemui dan disapa sangatlah ramah, diajak foto ataupun ditanya-tanya tentang bagaimana bermain basket bisa sepertinya,ia pun tak menolak memberi nasihat dan semangat untuk bermain basket yang baik dan benar,jadi ceritanya dahulu jika libur sekolah di Lampung saya selalu berangkat ke Jawa,lalu hampir setiap hari saat saya bermain ke sritex dan kebetulan rumah di Solo dengan Gor Sritex tidak lah terlalu jauh.
Kenangan gambar Lolik di Gor Sritex Arena Solo
Lolik tinggal di kompleks perumahan di
Gentan, Baki, Sukoharjo tak jauh dari pusat Kota Solo. pemain yang dulu
bersinar sejak memperkuat Klub Bhinneka Solo.Waktu itu capaian di NBL cukup
fantastis dengan mengingat usianya. Dengan umur yang sudah kepala
4, Lolik yang kelahiran Singaraja, Bali tahun 1970 ini waktu itu adalah
pemain paling senior di NBL. Saya aja mengenalnya udah sejak tahun 2000. Waktu
itu dia udah mulai melejit sebagai bintang lapangan dan menjadi idola
para ABG penggemar olahraga basket, apalagi jika kalian ke Gor Bhineka Sritex
Solo, disitu ada gambarnya sebagai pemain terbaik tahun 1997 yg dulu
kompetisinya Kobatama & IBL.
Pemain yg selalu memperkuat Timnas Basket Indonesia ini terakhir memperkuat tim nasional pada
Sea Games 2011, lalu pada musim terakhirnya di 2011 mendapatkan
gelar Most Valuable Player (MVP) yang terakhir alias
pemain terbaik, penghargaan tertinggi di gelaran NBL. Dalam konteks Lolik,
pertimbangan terpilihnya adalah berdasarkan statistik di samping voting para
pelatih. Ia membawa pulang hadiah khusus berupa sebuah mobil jenis city
car, yaitu All New Chevrolet Spark.
Lolik
menekuni dunia basket selama 20 tahun lebih. Tim pertamanya adalah
Bimasakti Nikko Steel Malang. Ia bergabung dengan tim tersebut dari tahun
1991-1997 dengan beberapa Gelar MVP. Lalu gelar MVP nya lagi disandangnya
ketika berada di naungan klub Bhinneka Solo tahun 1997-2008. Lolik
mengaku banyak piala yang ia dapat dari bermain basket, namun piala-piala
tersebut tersebar di rumahnya yang berada di Bali dan Solo dan ia tidak
ingat satu per satu tahun tepatnya Lolik menerima piala-piala tersebut.
Pemain ini meraih
penghargaan MVP sekitar sembilan kali, Dari akumulasi di tiga liga basket
profesional tertinggi di Indonesia; Kobatama, IBL, dan NBL Indonesia.
Juga Beberapa kali Pemain Bertahan Terbaik
Apa rahasianya? Saya sih tidak
pernah bertanya secara langsung padanya. Namun ada tetangganya di Solo yang
pernah menulis tentang keseharian Lolik di Blog nya (Mas Ragil
Ugeng). Berikut penuturannya : bila
kebetulan tidak ada seri pertandingan di luar kota, di pagi hari dia selalu
melakukan latihan fisik dengan cara berlari dan bersepeda dari desa ke desa.
Kebetulan tempat tinggalnya masih dekat dengan areal persawahan yang udaranya
segar.Jadi yang warga Solo dan suka jalan-jalan ke daerah
Gentan-Mayang-Gawok-Solobaru, sangat mungkin bertemu dengannya dalam keadaan
banjir keringat dan dalam kondisi berlari atau menggenjot sepeda di jalan.
Dulu, waktu rambutnya masih gondrong biasanya jadi lucu, njedhindhil seperti
orang habis keramas. Tapi sejak beberapa waktu terakhir Lolik pilih memotong
hampir habis rambutnya.
Lalu pola hidupnya Lolik tetap tidur dan
bangun lebih awal. Begitu bangun, dia akan joging sendirian di jalan. Dia juga
selalu menjaga pola makan. Mantan pemain Garuda Bandung tersebut tetap tidak
minum soda maupun kopi. Sesekali dia terlihat di sekitar
pasar tradisional memboncengkan istrinya, Ratna Wijaya dengan menumpang
motor dan berbelanja sesuatu. Walau punya mobil tak cuma satu buah, Lolik lebih
sering saya lihat mengendarai motor bebek hitamnya. Sementara saat sore hari,
Lolik sering menghabiskan waktu momong anak semata wayangnya, Maxwell.
Kini Lolik dan istrinya mempunyai
side job jual-beli rumah. Ada 3 Kabarnya di kompleks-kompleks Solo ia sering
berbisnis itu. bisnis ini dijalani karena Lolik sadar tak selamanya
profesi sebagai pemain basket bisa menjadi gantungan hidup. Ada saatnya dia
akan berhenti dielu-elukan penggemarnya yang setia menonton setiap pertandingan
di lapangan basket. Dan bisnis jual-beli properti menjadi pilihannya untuk
menghadapi haru tua atau sekadar menambah pundi-pundi rupiah/dolar. TN/13
Lolik pernah ke Lampung dalam acara IBL-Allstar tahun 2005 dulu acaranya di Gor Saburai.
"Tanda tangan Lolik" TN/13
Bersama Istinya dan Anak semata wayang
Saat bermain di IBL bersama Garuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar